Nasional

Soal Kapasitas Transportasi Publik, LIPI Beri Masukan Ini

×

Soal Kapasitas Transportasi Publik, LIPI Beri Masukan Ini

Sebarkan artikel ini

JABARNEWS | JAKARTA – Pemerintah perlu mengantisipasi terjadinya penumpukan penumpang saat aturan pengurangan kapasitas penumpang di moda transportasi dalam persiapan menuju normal baru.

Peneliti Pusat Penelitian Kependudukan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Rusli Cahyadi mengatakan Antisipasi itu harus dilakukan agar sarana transportasi publik siap dan tetap aman bagi pengguna dalam menghindari potensi penularan Covid-19.

Baca Juga:  Ruko Di Jalan AH Nasution Bandung Terbakar

“Kita mengadopsi pengurangan jumlah penumpang, kita tidak berpikir tentang jumlah penumpang kita yang sangat besar, sehingga terjadi penumpukan penumpang di mana-mana,” kata Rusli dalam acara virtual “Talk to Scientists: Fenomena Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), New Normal, dan Mobilitas dalam Kajian Sosial”, Jakarta, Jumat (19/06/2020).

Rusli memberikan contoh terjadi antrean dan penumpang menumpuk di stasiun kereta dan halte bus Transjakarta.

Baca Juga:  Soal Guru Besar yang Tolak RUU Kesehatan Hanya Termakan Provokasi Hoaks, Kemenkes: Mereka Tidak Tabayun!

Rusli mengatakan secara umum yang dilakukan pemerintah terkait pengurangan kapasitas penumpang di moda transportasi juga dilakukan di banyak negara.

“Bagaimana kesiapan pemerintah ketika mereka mengadopsi pengurangan jumlah kapasitas penumpang darat dan udara diletakkan dalam konteks kita,” tuturnya.

Terkait penyiapan bus-bus untuk mengurai kepadatan penumpang di tengah berlakunya kebijakan pengurangan kapasitas penumpang kereta, juga harus disertai dengan jadwal yang jelas, sehingga masyarakat mau beralih memanfaatkan bus tersebut.

Baca Juga:  Kemendagri Dorong Penguatan Dan Integrasi Sistem Pengelolaan BLUD

“Bagaimana mereka yang naik kereta itu lebih memilih untuk tidak naik bus, karena nanti bus-nya tidak langsung jalan tidak ada jadwal yang jelas,” ujarnya.asyarakat,” tutur Fajrin. (Red)

Tinggalkan Balasan