JABARNEWS I DEPOK – Sebanyak 40 anak yatim dan satu pengasuh di panti asuhan yang berada di di Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat, dilaporkan terkonfirmasi Covid-19.
Penghuni panti asuhan tersebut dinyatakan reaktif berdasarkan hasil rapid test antigen, bukan tes swab PCR.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana, mengatakan pada Selasa (19/1/2021) bahwa panti asuhan itu kini jadi lokasi karantina.
“Para penghuninya tidak diizinkan keluar, sementara langkah-langkah mitigasi dilakukan, dan sembari menanti hasil tes swab PCR yang difasilitasi satgas terhadap anak-anak itu terbit dalam 2-4 hari ke depan,” ujarnya.
Satgas Covid-19 Kota Depok telah mengirimkan logistik ke panti asuhan tersebut selama mereka harus menjalani karantina.
“Dilakukan SOP sama dengan kita dalam rangka mitigasi untuk pondok pesantren. Jadi diharapkan ada contact person satgas kecil lah yang ada di panti, untuk komunikasi kita,” jelas Dadang.
“Jadi saat ini untuk pengawasan di lapangan oleh puskesmas untuk kesehatannya, lalu untuk hal lain itu oleh camat,” tambahnya.
Penularan Covid-19 ke panti asuhan itu diduga bersumber dari tukang bangunan.
“Informasi yang didapat sementara, kemungkinan terpapar dari pekerja bangunan. Kemungkinan ya, kemungkinan besar,” ujar Dadang.
“Karena informasi dari pengurus, ada renovasi bangunan. Ternyata hasil PCR terhadap dua pekerja tersebut dinyatakan positif,” ujar dia.