Kemandirian Pesantren Jadi Program Unggulan Gus Yaqut

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas, saat foto bersama dengan perwakilan pesantren. (Foto : Abdul Rohman/Jabarnews)

JABARNEWS I CIREBON – Sebanyak 262 perwakilan pondok pesantren mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) Program Kemandirian Pesantren Kementerian Agama (Kemenag) Gelombang III. Mereka merupakan para penerima Bantuan Inkubasi Bisnis Tahun 2023.

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyebut Program Kemandirian Pesantren merupakan agenda prioritas Kemenag. Program tersebut bertujuan untuk mewujudkan pesantren yang memiliki sumber daya ekonomi yang kuat dan berkelanjutan. Hal itu sebagaimana amanat yang tertuang dalam Undang-Undang (UU) Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren.

Baca Juga:  Menag Yaqut Ingin Santri Terlibat di Pilpres 2024: Jangan Pilih Pemimpin dari Fisiknya Saja!

“Tetapi, pesantren tidak hanya perlu diberikan UU, tetapi juga bagaimana agar UU itu dieksekusi dan bisa bermanfaat bagi pesantren,” kata Menag, saat membuka acara, di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (18/05/2023) malam.

Baca Juga:  Kapolres Cianjur Baru Siap Tampung Keluhan Masyarakat Selama Bulan Ramadhan, Termasuk Perang Sarung

Menurut Gus Yaqut, sapaan akrabnya, penguatan ekonomi sangat penting dilakukan di pesantren. Pasalnya, sosok yang memang dilahirkan di tengah keluarga besar Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah itu mengaku tahu persis bagaimana dunia pesantren sekuat tenaga menghadapi tantangan yang tidak sederhana, terlebih dalam hal tata kelola ekonomi.

Baca Juga:  Yana Mulyana Kena OTT KPK, Harapan Gerindra di Pilwalkot Bandung 2024 Hilang?

“Kondisi seperti ini harus mendapat perhatian serius. Saya selaku Menag merasa berkewajiban untuk mengangkat, kalau bukan harkat martabat ekonomi pesantren, minimal meringankan bebannya, “katanya.