JABARNEWS | KARAWANG – Pemerintah Kabupaten Karawang menegaskan komitmennya untuk mengatasi banjir langganan yang kerap melanda Desa Karangligar dan sekitarnya dengan menyediakan lahan seluas 1 hektare guna pembangunan pintu air dan kolam retensi di wilayah Telukjambe Barat.
“Kami dari Pemkab siap membebaskan lahan seluas 1 hektare untuk membangun pintu air dan kolam retensi, dengan harapan ini menjadi solusi permanen untuk banjir di sekitar Desa Karangligar,” ujar Bupati Karawang Aep Syaepuloh saat menerima kunjungan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum dan Anggota DPR RI Saan Mustopa, Jumat (6/12/2024).
Langkah ini merupakan hasil dari kesepakatan antara Pemkab Karawang dan BBWS Citarum. Pembangunan pintu air dan kolam retensi diharapkan dapat menjadi solusi konkret untuk mengatasi banjir akibat aliran sungai yang meluap di wilayah tersebut.
“Kami ingin bersinergi untuk membangun bendungan dan kolam retensi di sini. Dengan adanya pintu air dan kolam retensi, masyarakat di sekitar Desa Karangligar dapat terhindar dari banjir yang terus berulang,” tambah Aep.
Menurut Kepala BBWS Citarum, Dian Al Ma’ruf, banjir langganan di Desa Karangligar disebabkan oleh air dari Sungai Cibeet yang tidak dapat langsung mengalir ke Sungai Citarum. Ketika debit air Sungai Citarum dan Cibeet tinggi, air dari Cibeet tertahan, menyebabkan backwater yang meluap melalui Sungai Cidawolong dan Kedunghurang ke pemukiman warga.