JABARNEWS | PURWAKARTA – Rencana Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi untuk menerapkan pendidikan militer bagi siswa bermasalah mendapat dukungan dari berbagai kalangan. Salah satunya datang dari SMK Taruna Sakti (Tasa) Purwakarta, yang telah lebih dulu menjalankan program serupa sejak 2016.
Kepala SMK Tasa, Yayang Gilang Sonjaya, menyambut positif inisiatif Gubernur dan menyebut pendekatan militer sebagai solusi strategis dalam membentuk karakter disiplin dan tanggung jawab pada siswa.
“Kami yakin ini bisa menjadi solusi yang tepat,” kata Gilang, Rabu (30/4/2025).
Dukungan Gilang bukan tanpa dasar. Sejak delapan tahun lalu, SMK Tasa telah mengembangkan program Masa Bimbingan Taruna (Mabintar) bekerja sama dengan Batalyon Artileri Medan 9/Pasopati. Program ini dirancang untuk melatih mental dan kedisiplinan siswa dengan metode pendidikan militer yang ketat.
“Program Mabintar ini kami koordinasikan langsung dengan pihak militer. Hasilnya sangat positif. Siswa menjadi lebih bertanggung jawab, disiplin, dan peduli terhadap lingkungan,” jelas Gilang, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Advokasi dan Kelembagaan MKKS SMK Swasta Kabupaten Purwakarta.