JABARNEWS | BANDUNG – Pemerintah Kota Bandung kembali menorehkan prestasi membanggakan di bidang hukum. Pada peringatan ke-80 Hari Pengayoman 2025, Pemkot Bandung berhasil meraih dua penghargaan bergengsi dari Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat. Penghargaan tersebut diberikan atas dukungan penuh Kota Bandung dalam ajang Peacemaker Justice Award (PJA), termasuk capaian partisipasi lurah terbanyak se-Jawa Barat. Pencapaian ini sekaligus menempatkan Paguyuban Lurah se-Kota Bandung sebagai penerima penghargaan dengan kategori serupa.
Bukti Nyata Dukungan Pemkot Bandung
Penghargaan pertama diberikan langsung kepada Pemerintah Kota Bandung dengan kategori Memberikan Dukungan Penuh dalam Kegiatan Peacemaker Justice Award (PJA). Kota Bandung dinilai sukses mendorong partisipasi terbanyak dari unsur lurah se-Jawa Barat. Keberhasilan ini menunjukkan peran aktif pemerintah kota dalam membangun kesadaran hukum dan menggerakkan partisipasi masyarakat melalui aparatur kewilayahan.
Tak hanya itu, penghargaan kedua juga diberikan kepada Paguyuban Lurah se-Kota Bandung. Paguyuban ini dianggap aktif memberikan dukungan terhadap pelaksanaan PJA sehingga kontribusi peserta dari Kota Bandung menempati posisi tertinggi dibandingkan daerah lain di Jawa Barat. Dengan demikian, penghargaan ganda ini menjadi bukti bahwa kerja kolektif antara pemerintah kota dan lurah berjalan harmonis serta menghasilkan capaian yang membanggakan.
Apresiasi Wakil Wali Kota Bandung
Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, yang hadir dalam acara di Lapangan Hitam Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Barat, menyampaikan rasa syukur sekaligus apresiasi atas penghargaan tersebut.
“Alhamdulillah, di hari bersejarah Hari Pengayoman ini kita bisa ikut merayakan sekaligus menerima penghargaan. Saya sangat mengapresiasi Kemenkumham yang telah menyelenggarakan kegiatan ini. Apalagi melibatkan berbagai stakeholder di Jawa Barat. Semoga penegakan hukum di Indonesia semakin kuat dan mantap ke depannya,” tutur Erwin.
Melalui pernyataannya, Erwin menegaskan bahwa capaian ini bukan hanya hasil kerja pemerintah kota, tetapi juga wujud nyata kolaborasi dengan para lurah yang terlibat secara aktif.
Bandung sebagai Kota Pendidikan dan Hukum
Lebih lanjut, Erwin menekankan bahwa Bandung memiliki ekosistem yang mendukung penguatan hukum. Kota ini dikenal sebagai kota pendidikan dengan kehadiran universitas-universitas ternama seperti Universitas Katolik Parahyangan, Universitas Padjadjaran, serta berbagai kampus lainnya yang melahirkan ahli hukum berkapabilitas tinggi.
“Bandung dikenal sebagai kota pendidikan. Ada Universitas Katolik Parahyangan, Unpad, dan banyak kampus lain yang menghasilkan sarjana hukum dengan kapabilitas mumpuni. Tentunya penghargaan ini menjadi motivasi bagi kita di Kota Bandung untuk terus menegakkan aturan serta memperkuat budaya hukum di masyarakat,” jelasnya.
Dengan modal tersebut, Bandung tidak hanya berkontribusi di tingkat lokal, tetapi juga memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu pusat pengembangan budaya hukum di Indonesia.
Kolaborasi Lurah sebagai Kekuatan Bersama
Selain apresiasi untuk Pemkot Bandung, penghargaan yang diberikan kepada Paguyuban Lurah menjadi simbol pengakuan atas peran kolektif aparat kewilayahan. Menurut Erwin, hal ini menunjukkan bahwa semangat kolaborasi di Kota Bandung berjalan dengan baik dan berdampak nyata.
“Saya berterima kasih kepada seluruh lurah di Kota Bandung yang telah aktif dan penuh dukungan dalam kegiatan Peacemaker Justice Award. Ini bukti bahwa kolaborasi antara pemerintah kota dengan aparat kewilayahan berjalan baik dan membuahkan hasil nyata,” ungkapnya.
Raihan dua penghargaan sekaligus ini menegaskan komitmen Kota Bandung untuk terus memperkuat sinergi di bidang hukum. Lebih jauh, penghargaan ini juga menjadi dorongan moral agar aparat pemerintahan semakin konsisten menegakkan aturan serta menanamkan budaya hukum dalam kehidupan masyarakat.
Inspirasi untuk Penguatan Budaya Hukum
Dengan keberhasilan ini, Kota Bandung tidak hanya diakui sebagai kota kreatif dan pendidikan, tetapi juga sebagai kota yang memiliki komitmen kuat dalam memperkuat penegakan hukum. Prestasi di Hari Pengayoman 2025 menjadi momentum penting untuk menjaga konsistensi kolaborasi antar-stakeholder, sekaligus menginspirasi daerah lain di Jawa Barat.
Melalui langkah nyata dan kerja bersama, Bandung menunjukkan bahwa keberhasilan dalam bidang hukum bukanlah hasil individu, melainkan buah dari sinergi seluruh elemen masyarakat.(Red)