Daerah

DPRD Bandung Siapkan Anggaran Mandiri BPBD 2026, Fokus Edukasi Bencana Sesar Lembang

×

DPRD Bandung Siapkan Anggaran Mandiri BPBD 2026, Fokus Edukasi Bencana Sesar Lembang

Sebarkan artikel ini
DPRD Bandung Siapkan Anggaran Mandiri BPBD 2026, Fokus Edukasi Bencana Sesar Lembang
Antusiasme warga RW 15 Sadang Luhur terlihat tinggi saat mengikuti simulasi kesiapsiagaan bencana.

JABARNEWS | BANDUNG DPRD Kota Bandung menegaskan komitmennya memperkuat kemandirian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dengan menyiapkan alokasi anggaran khusus pada tahun 2026. Dukungan politik anggaran ini diiringi dorongan agar BPBD lebih proaktif menggulirkan program edukasi dan simulasi kebencanaan, terutama menghadapi ancaman nyata gempa bumi dari Sesar Lembang yang setiap saat bisa menguji kesiapsiagaan warga kota.

Edukasi Bencana untuk Warga Sadang Luhur

Simulasi tanggap darurat bencana kembali digelar di RW 15 Sadang Luhur, Kelurahan Sekeloa, Kecamatan Coblong, Sabtu (23/8/2025). Acara tersebut diikuti 150 warga yang antusias mempraktikkan evakuasi mandiri in-situ ketika terjadi gempa bumi.

Sekretaris Komisi II DPRD Kota Bandung, Asep Sudrajat, S.A.P., dan Ketua Komisi IV, H. Iman Lestariyono, S.Si., hadir langsung menyaksikan jalannya kegiatan bersama Wali Kota Bandung M. Farhan dan Kepala Pelaksana BPBD, Didi Ruswandi.

Iman mengapresiasi langkah BPBD dalam memberikan edukasi kebencanaan kepada masyarakat. Menurutnya, posisi geografis Kota Bandung yang berada di cekungan rawan banjir sekaligus di atas jalur Sesar Lembang menuntut warga untuk selalu siap.
“Karena Kota Bandung ini satu sisi kalau urusan banjir dan lain-lain itu ada di cekungan. Nah, kalau urusan gempa kita berada di atas Sesar Lembang. Mudah-mudahan dengan adanya simulasi ini masyarakat lebih siap apa yang harus dilakukan ketika bencana terjadi,” ujarnya.

Baca Juga:  DPRD Ajak Warga Aktif Perbanyak Kawasan Bebas Sampah

Target 20 Persen Masyarakat Tere-edukasi

Simulasi ini menjadi bagian dari strategi preventif Pemkot Bandung. Iman menjelaskan, edukasi sederhana bisa menjadi penentu keselamatan warga saat bencana datang.
“Target dari Pemerintah Kota Bandung, tadi Pak Didi menyampaikan, paling tidak 20 persen masyarakat teredukasi. Dari 20 orang itu, ya minimal ada 1 orang yang tahu bagaimana upaya untuk menghindari bencana,” katanya.

Iman juga menekankan pentingnya memperluas simulasi ke seluruh wilayah Kota Bandung. Namun, ia mengingatkan perlunya dukungan anggaran yang memadai agar program tidak berhenti sebatas kegiatan percontohan.

DPRD Jamin Anggaran Mandiri untuk BPBD

Sebagai lembaga baru, BPBD Kota Bandung saat ini masih bergantung pada kerja sama dengan Dinas Sosial, kewilayahan, dan sejumlah dinas lain. Iman menegaskan DPRD siap mengawal penyediaan anggaran mandiri bagi BPBD pada tahun anggaran 2026.
“Yang utama karena BPBD ini badan baru, kita pemerintah dengan DPRD menyiapkan anggaran yang mandiri di tahun 2026. Karena kalau sekarang di tengah jalan (masa tahun anggaran) belum memungkinkan badan itu untuk punya anggaran mandiri. Makanya tadi (BPBD) kerja sama dengan Dinsos, dengan kewilayahan juga, dengan dinas-dinas terkait. Kalau (bencana) itu berupa KLB (Kejadian Luar Biasa), itu sudah otomatis nanti akan pemerintah pusat juga akan turun tangan,” jelasnya.

Baca Juga:  DLH Kota Cirebon Optimalkan 32 Bank Sampah, Ini Skema Pengelolaannya

BPBD Diminta Lebih Proaktif

Sementara itu, Asep Sudrajat atau yang akrab disapa Kang Upep menilai antusiasme warga dalam simulasi ini luar biasa. Ia mendorong BPBD untuk lebih proaktif menyelenggarakan kegiatan serupa di wilayah lain.
“Kalau melihat dari kegiatan simulasi terkait dengan kebencanaan gempa bumi ini ya, ini memang luar biasa melihat dari antusias warga yang ada di kelurahan Sekeloa. Ini tentunya kalau melihat antusias seperti ini bahwa BPBD ini betul-betul harus segera dimanfaatkan oleh masyarakat,” ujarnya.

Baca Juga:  DPRD Kota Bandung Sahkan Tiga Perda Baru: Perumahan, Pesantren, dan Toleransi Bermasyarakat

Kang Upep mengingatkan bahwa ancaman bencana, terutama gempa bumi akibat aktivitas Sesar Lembang, tidak bisa diprediksi. Karena itu, kesiapan warga menjadi faktor utama.
“Ini juga harus dipersiapkan terkait dengan bagaimana nanti, mudah-mudahan tidak terjadi, tapi kan yang namanya bencana tidak tahu dan pasti itu ada. Mudah-mudahan masyarakat bisa lebih paham dengan melakukan pengamanan di wilayah masing-masing,” katanya.

Ia pun mengajak warga Bandung terus meningkatkan kewaspadaan melalui informasi resmi BPBD, baik dari akun media sosial maupun tayangan edukasi mitigasi di berbagai kanal.
“Tentunya dengan persiapan adanya bencana yang tidak kita harapkan mudah-mudahan warga bisa terus mengikuti perkembangan informasi terkait dengan berbagai isu dan kegiatan-kegiatan yang diberikan oleh Pemerintah Kota Bandung melalui BPBD ini,” pungkasnya.(Red)