Nasional

Saat Biaya Politik Mahal, Korupsi Jadi Risiko Jabatan

×

Saat Biaya Politik Mahal, Korupsi Jadi Risiko Jabatan

Sebarkan artikel ini
KPK soroti mahalnya biaya politik dan risiko korupsi jabatan
Gedung KPK (Foto: Net)

JABARNEWS | JAKARTA – Biaya politik yang mahal kembali menjadi sorotan setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap dugaan korupsi yang menjerat Bupati Lampung Tengah, Ardito Wijaya.

Kasus ini dinilai bukan sekadar persoalan individu, melainkan cerminan masalah struktural dalam rekrutmen dan pendanaan politik di Indonesia.

Baca Juga:  KPK Usut Aliran Dana Dugaan Korupsi EDC BRI Rp744 M

KPK menilai, mahalnya ongkos politik membuat jabatan publik kerap dibebani utang sejak awal. Beban itulah yang kemudian membuka jalan bagi praktik korupsi setelah kekuasaan diraih.

Baca Juga:  Sudah Tiga Kali MAKI Laporkan Firli Bahuri ke Dewan Pengawas KPK, Ini Kasusnya?

Juru Bicara KPK Budi Prasetyo mengatakan, kasus Ardito Wijaya menunjukkan lemahnya sistem rekrutmen partai politik yang belum terintegrasi dengan kaderisasi yang sehat.

Baca Juga:  Usut Korupsi EDC BRI, 20 Orang Saksi Diperiksa KPK

Kandidasi kepala daerah masih banyak ditentukan oleh kekuatan finansial dan popularitas, bukan kapasitas dan integritas.

Pages ( 1 of 4 ): 1 234