JABARNEWS | BANDUNG – Sebanyak 113 mahasiswa menjadi korban dalam aksi demonstrasi di Gedung DPRD Jawa Barat, Selasa (24/9/2019).
Sebelumnya, keadaan mulai memanas dan akhirnya ricuh mulai dari pukul 15.55 WIB sampai 18.40 WIB, massa aksi akhirnya sepakat bubar.
Wakil Presiden Mahasiswa Unisba, Sulton Arief Mauludi mengatakan ke 113 korban mendapat perawatan di Universitas Islam Bandung (Unisba) dan tujuh di antaranya dilarikan ke rumah sakit seperti RS Hasan Sadikin, RS Sariningsih, RS Halmahera, dan RS Boromeus Bandung.
“Ya ada 113 orang, yang masuk rumah sakit 7 orang. Ada yang kepalanya bocor, ada sesak nafas, tangannya patah, kaki bengkak,” ucapnya.
Ia menyebut yang mendapat perawat di Unisba kebanyakan karena sesak nafas, memar, dan cidera ringan lainnya. Pihak kampus dibantu pihak-pihak lainnya membantu perawatan.
“Ada dari KSR, PMI Kota Bandung, Layad Rawat Pemprov Jabar, terus dari Dinkes Kota Bandung, klinik, sisanya dari relawan,” katanya.
Sulton menyayangkan korban bertambah lebih banyak dari pada aksi kemarin. Menurutnya aparat represif sehingga hal tersebut terjadi. Hari ini ada bom asap, bukan cuman gas air mata, water cannon.
Kendati demikian, ia menerangkan bahwa para mahasiswa yang sempat dievakuasi itu kebanyakan telah pulih dan bisa beraktivitas normal lagi. (Rnu)