Kurnia menjelaskan kenaikan listrik yang diprotes yakni dari semula sekitar Rp 1800 per KwH naik menjadi Rp 2.564 per KwH atau naik 100 persen. Tarif ini juatru lebih tinggi dibandingkan Baltos dan Metro Indah Mal (MIM).
“Kami (Pasbar) lebih tinggi dibanding Baltos dan MIM. Baltos yang sama-sama aset pemkot saja hanya Rp 2000 per KwH tapi kami Rp 2500 per KwH,” ujarnya.
Kurnia juga berharap kepada Plt Wali Kota Bandung, Yana Mulyana untuk memperhatikan masalah ini, karena Pasar Baru ini aset kota dan ikon Bandung, serta tentunya penyumbang PAD.
“Kami berharap pemkot juga tidak abai. Tolong pa Yana kami ingin berdialog terkait masa depan kami, apalagi sekarang sudah masuk PPKM level 3 yang menambah beban kami,” katanya.
Sejumlah pedagang Pasar Baru tadi juga sempat bertemu dan membahas bersama pengelola. Kurnia mengaku pihak manajemen (pengelola) akan membicarakannya di tingkat internal dan pedagang memberikan tenggat waktu sebelum tanggal 20 sudah ada keputusan.