Angka Perceraian di Cianjur Tinggi Gara-gara Pabrik, Herman Suherman: Pegawainya Banyak Perempuan

Bupati Cianjur Herman Suherman. (Foto: Dok. JabarNews).

Bahkan aturan tersebut, akan diperkuat dengan peraturan bupati yang harus dipatuhi setiap perusahaan yang beroperasi di Cianjur, ujarnya.

“Bila perlu kuota untuk pria lebih tinggi dibandingkan perempuan karena pria dapat melakukan berbagai pekerjaan termasuk menjahit setelah mendapat pelatihan,” tuturnya.

Baca Juga:  Polres Cianjur Berhasil Ungkap Lima Pelaku Pembacokan Sadis, Begini Motifnya

“Untuk perempuan, akan diberikan bantuan modal usaha, sehingga perempuan dapat tetap membantu keuangan keluarga dengan berwirausaha di rumah sedangkan tugas mereka sebagai ibu rumah tangga tetap berjalan,” tambahnya.

Baca Juga:  Dana PIP Dicaplok Oknum Kepala Sekolah, FP2C Minta Citra SD Diperbaiki

Aturan tersebut dipilih, tambah Herman sebagai upaya pemerintah daerah menekan angka perceraian yang setiap tahun meningkat karena faktor ekonomi, dimana perempuan bekerja sedangkan suaminya mengurus rumah tangga.

Baca Juga:  Wah! Kades Rancagoong Ini Dituding Lakukan Pungli Dana Gempa Cianjur, Benarkah?

Tercatat sepanjang tahun 2022 sebanyak 5.800 permohonan perceraian diajukan perempuan karena alasan suami tidak bekerja. (Red)