Sebelumnya, kasus ini ramai diperbincangkan di media sosial. Seorang bayi dari pasangan suami istri asal Desa Gandasoli, Kecamatan Kramatmulya, dilaporkan lahir dalam kondisi meninggal setelah diduga tak segera mendapat tindakan medis saat proses persalinan.
Irmawati (33), sang ibu, diketahui telah mengalami pecah ketuban sejak 14 Juni 2025 malam dan langsung dibawa ke IGD RSUD Linggajati oleh suaminya, Andi.
Namun menurut Andi, tak ada penanganan medis serius yang langsung dilakukan. Bahkan, air ketuban yang terus keluar disebut hanya dibersihkan oleh petugas kebersihan rumah sakit.
Setelah dua hari berada di rumah sakit, operasi baru dilakukan, namun sang bayi tidak tertolong.
Dokter menyatakan bayi sempat hidup, namun tak bertahan lama. Keluarga menduga keterlambatan penanganan menyebabkan kematian sang bayi.