JABARNEWS │ PURWAKARTA – Di tengah era yang semakin terhubung dengan kemajuan teknologi dan kehadiran berbagai aplikasi media sosial yang tampaknya menjadi candu bagi masyarakat, terutama generasi muda, sebuah upaya penting untuk melindungi pemahaman agama dan spiritualitas para remaja di wilayah perbatasan Purwakarta dengan Karawang, Bogor, dan Cianjur telah dilakukan.
Saat ini, ketika teknologi internet telah menjalar hingga ke pelosok desa, pengaruh kemajuan teknologi berbasis cyber tidak lagi mengenal batas geografis. Salah satu kelompok yang mungkin lebih rentan terhadap dampak negatif dari perkembangan teknologi ini adalah para remaja yang sedang mengenyam pendidikan di tingkat SMP.
Keberuntungan datang bagi wilayah Sukasari di Kabupaten Purwakarta, yang berbatasan dengan beberapa kota di Jawa Barat, termasuk Karawang, Cianjur, dan Bogor. Di sini, terdapat sebuah lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, yaitu SMPN 2 Sukasari.
Para pendidik di SMPN 2 Sukasari sadar akan kerentanannya para siswa terhadap dampak negatif kemajuan teknologi. Terlebih lagi, wilayah Sukasari yang berbatasan dengan berbagai kota membuka peluang bagi berbagai pengaruh negatif untuk masuk ke wilayah ini.
Oleh karena itu, langkah perlu diambil untuk melindungi pemahaman agama para remaja di Sukasari, khususnya siswa SMPN 2 tersebut.