Berikut Cara Mencegah Ular Masuk Pemungkiman dari Natrix Reptiler Purwakarta

JABARNEWS | PURWAKARTA – Ketua Komunitas Natrix Reptiler Indonesia Regional Purwakarta, Raynanada Gumilang mengungkapkan beberapa cara untuk mencegah agar ular kobra tidak memasuki lingkungan rumah, termasuk dengan cara sederhana yaitu rajin membersihkan rumah dan mengepel lantai.

“Pencegahannya adalah buat rumah setidak nyaman mungkin untuk ular. Yang harus dilakukan itu rajin membersihkan rumah,” ucap pria yang akrab disapa Ray itu, saat dihubungi melalui telepon selulernya, pada Sabtu (12/12/2020).

Ia mengatakan, ular berbisa bisa diusir dengan cara memberikan wangi-wangian pada daerah di sekitar rumah.

“Ngepel saja dengan pengharum yang cukup menyengat. Karena pembersih lantai itu ada wangi menyengat yang sangat tidak disukai oleh ular. Kapur barus juga tidak disukai oleh ular,” jelasnya.

Baca Juga:  [INFOGRAFIS] Jaga Konsentrasi Belajar atau Bekerja di Rumah

Ray juga menyarankan agar masyarakat tidak meninggalkan sisa makanan. Sebab hal tersebut dapat mengundang tikus.

Apabila terdapat banyak tikus, sambung dia, maka akan menarik perhatian para ular. Sebab tikus merupakan makanan ular. Selain itu, pastikan rumah juga dalam keadaan bersih dan jangan meletakan barang-barang bekas seperti tumpukan kayu.

“Ular-ular sangat menyukai tempat yang lembab dan gelap, misalnya lubang-lubang tanah, lubang kayu lapuk, atau di bawah timbunan daun-daun kering,” paparnya.

Baca Juga:  Bikers Jurnalis RSI Sergai Taklukkan Medan Terjal Bukit Dolok Nagodang

Menurut Ray, jika terdapat area yang tidak pernah dibersihkan akan memberikan lokasi nyaman bagi ular untuk berkembang biak dan ketersediaan makanan melimpah.

“Sudut-sudut gelap dan liar ini adalah tempat yang dicari oleh induk ular meletakkan telurnya dan ditinggal. Oleh karena itu bersihkan rutin area yang rimbun dan tidak tersentuh. Jika beruntung ditemukan telur ular untuk dipindahkan, jangan dimusnahkan,” ucapnya.

Ray menjelaskan, memasuki musim penghujan seperti saat ini terjadi di sebagian besar wilayah Kabupaten Purwakarta, menjadi siklus kelahiran bayi-bayi ular.

Baca Juga:  Terkait Pendaftaran Balon, DPC PPP Purwakarta Masih "Gamang"

“Sekitar November hingga Desember menjadi waktu musim telur ular menetas karena proses siklus biologi alami hewan jenis reptil itu,” paparnya.

Hal itu terjadi, kata Ray, karena induk kobra menaruh telur di sekitar hunian manusia sekitar Agustus hingga September setelah musim kawin.

“Seperti tahun lalu banyak ditemukan bayi-bayi ular kobra di sekitar hunian warga. Induknya diperkirakan meninggalkan telur-telur ular sekitar Agustus hingga September setelah musim kawin. Karena Induk ular tidak mengerami telurnya,” ungkapnya.

Penulis : Gigin Ginanjar