BNPB Perkirakan Potensi Bencana Hidrometeorologi Meningkat dari Juli hingga September

Ilustrasi bencana alam. (Foto: Dodi/JabarNews).

Masyarakat diminta tetap siaga dan waspada di daerah-daerah yang rawan kebakaran hutan, juga pada daerah-daerah yang rawan banjir.

BNPB secara frekuentatif atau secara berkala mengirimkan pesan-pesan kesiapsiagaan peringatan dini dan upaya-upaya mitigasi yang harus dilakukan kepada pemerintah daerah.

Namun Abdul mengatakan hal yang paling penting sebenarnya adalah kesiapsiagaan masyarakat. Misalnya pada masyarakat yang berada di sepanjang aliran sungai, atau masyarakat yang bertempat tinggal di daerah-daerah yang dekat dengan tebing dengan kecuraman yang tinggi.

Baca Juga:  Oktober 2023, Penerbangan Kota Bandung ke BIJB Kertajati Resmi Dialihkan

Jika terjadi hujan lebih dari satu jam, dan jarak pandang antar rumah tetangga tidak terlihat, maka dipastikan hujan berintensitas tinggi. Dari sana, warga diminta untuk inisiatif mengevakuasi diri ke tempat lebih aman, karena daerah hulu debit airnya sudah sangat banyak.

Baca Juga:  Korban Gempa Cianjur Masih Tunggu Janji Pemerintah

“Karena pastinya di daerah hulu sana debit airnya sudah sangat banyak. Artinya sangat berpotensi di daerah aliran sungai ini debitnya bertambah, kemudian meluap atau daerah-daerah kemiringan, mungkin ada saturasi air yang berpotensi menyebabkan longsor. Inisiatif masyarakat ini yang perlu kita bangun terus,” tandasnya. (Red)

Baca Juga:  KPU Garut Butuh 1.326 Orang untuk Jadi PPS Pemilu 2024, Cek Disini Informasi Daftarnya