BP2MI Sebut Pekerja Migran Jadi Penyumbang Devisa Terbesar di Indonesia, Capai Ratusan Triliun

Kepala BP2MI Benny Rhamdani. Saat memberikan pembekalan kepada Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) di Kota Cirebon. (Foto: Abdul Rohman/JabarNews).

Oleh karena itu, ia bertekad, realitas kelam itu harus selesai pada kepemimpinannya. Pihaknya saat ini telah meluncurkan fast track dan lounge PMI untuk memberi keamanan dan kenyamanan bagi para PMI yang pulang ke tanah air.

Baca Juga:  Dua Jenazah PMI Asal Jawa Barat yang Tewas Tenggelam di Korsel Dipulangkan ke Tanah Air

“Saya bertekad untuk melindungi PMI, karena PMI adalah warga negara VVIP,” paparnya.

Dikatakan Benny, di era kepemimpinannya BP2MI telah mewujudkan perubahan fundamental termasuk budaya kerja berorientasi pelayanan di jajaran BP2MI. Benny mengaku tidak ragu untuk mendisiplinkan hingga mencopot staf nya yang memperlambat proses penempatan.

Baca Juga:  BP2MI akan Libatkan Babinsa dan Bhabinkamtibmas untuk Cegah Pemberangkatan Pekerja Migran Ilegal

“Saya ingin proses yang dilalui CPMI hingga waktu penempatan dilakukan secara cepat, serta rendah biaya,” tuturnya.

Saya bertanya mengapa prelim dicicil-cicil, mengapa pelepasan sedikit-sedikit. Akhirnya saya tantang staf saya apakah bisa melakukan prelim secara masif, ternyata bisa.

Baca Juga:  Pemkot Cirebon Akan Bentuk Satgas Pengendali Harga Migor, Tugasnya Untuk Ini