“Mulai dari lurah, camat, hingga puskesmas kami minta melakukan pendampingan terhadap penyedia makanan, memastikan proses distribusi dan kebersihan makanan tetap terjaga,” ujarnya.
Selain itu, Tri juga meminta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk memperketat pengawasan pengelolaan limbah dari dapur penyedia makanan.
“Kami mendorong DLH agar lebih memperhatikan sampah sisa makanan dari dapur-dapur penyedia MBG,” tuturnya.
Program MBG sebelumnya sempat disorot setelah 12 murid SDN Kota Baru 3 Bekasi mengalami gejala sakit usai menyantap makanan program tersebut.