Sedangkan dari 183 ODHA, 137 orang di antaranya laki-laki dan 46 lainnya perempuan. Jumlah tersebut didapatkan dari hasil skrining dari total 19.844 orang yang diperiksa Dinkes Cianjur hingga September 2023.
“Populasi kunci yang harus kita skrining untuk mengetahui jumlah kasus HIV/AIDS seperti ibu hamil. Dari 16.727 orang yang kita periksa, 10 di antaranya ternyata positif HIV/AIDS. Untuk yang terdeteksi seluruhnya diedukasi untuk mengonsumsi obat anti retroviral (ARV) di fasilitas kesehatan,” bebernya.
Pemberian ARV termasuk sebagai upaya mencegah penularan HIV/AIDS, tubuh pasien lebih sehat karena virusnya ditekan, sehingga mereka tetap dapat beraktivitas normal. Kepada mereka diberikan edukasi agar meninggalkan pergaulannya seperti kepada LSL agar tidak lagi melakukan seks sesama jenis.
Sedangkan dari data hingga November 2023, tambah dia, jumlah ODHA yang rutin menerima ARV sebanyak 416 orang, 300 orang dilayani di RSUD Cianjur, 80 orang di RSUD Cimacan, 23 orang di RSDH, sembilan orang di Puskesmas Cidaun, dan empat orang di RSUD Pagelaran.
“Kami berharap semua kalangan ikut membantu memberikan edukasi termasuk orang tua yang memiliki anak yang mulai menunjukkan gejala tidak sesuai dengan jenis kelaminnya seperti laki bertingkah seperti perempuan atau sebaliknya yang perempuan seperti laki,” jelasnya.