JABARNEWS| BANDUNG – Sebagai bagian dari program kolaboratif Student Mobility, rombongan akademisi dari Universiti Teknologi MARA (UiTM) Malaysia, Northwestern University (NWU) Filipina, dan Universitas Padjadjaran (Unpad) Indonesia mengunjungi DPRD Kota Bandung pada Rabu, 23 April 2025. Kunjungan ini bertujuan untuk memahami langsung dinamika politik lokal Indonesia. Selain itu, para delegasi juga ingin melihat dari dekat bagaimana peran legislatif daerah bekerja dalam sistem pemerintahan otonomi yang khas di Indonesia.
Sambutan Hangat dari DPRD Kota Bandung
Rombongan disambut oleh Ketua DPRD Kota Bandung, H. Asep Mulyadi, S.H., serta Anggota Komisi IV DPRD Kota Bandung, Elton Agus Marjan. Dari pihak Unpad, hadir Ketua Prodi Ilmu Politik FISIP Unpad, Dr. Ratna Solihah, S.IP., M.Si., dan akademisi Dr. Yusa Djuyandi, S.IP., M.Si.
Adapun perwakilan dari UiTM Malaysia terdiri atas Prof. Dr. Abdul Rauf Ridzwan, Dr. H. Hilmi, dan Dr. Moh Hafifi Jamri. Sementara itu, NWU Filipina mengutus Prof. Karl Lenin dan Prof. Jeznel untuk bergabung dalam diskusi tersebut.
Perkenalan Sistem Politik Lokal
Dalam forum yang berlangsung hangat dan interaktif, Ketua Prodi Ilmu Politik FISIP Unpad, Dr. Ratna Solihah, menegaskan tujuan utama kunjungan ini. “Kami ingin mengenalkan pemerintah lokal, tentunya DPRD Kota Bandung, secara langsung. Bagi perguruan tinggi (tamu dari Malaysia dan Filipina), tentu ini menjadi unik karena sistem politik Indonesia berbeda dengan Malaysia dan Filipina,” ujarnya.
Ketua DPRD Kota Bandung, Asep Mulyadi, turut memaparkan struktur kelembagaan dan aktivitas utama DPRD Kota Bandung. Ia menjelaskan bagaimana lembaga legislatif ini menjalankan fungsinya sebagai mitra pemerintah kota sekaligus perwakilan rakyat.
Peran DPRD: Lebih Kuat dari yang Diperkirakan
Dalam sesi tanya jawab, Prof. Karl Lenin dari NWU menunjukkan ketertarikannya terhadap peran DPRD dalam struktur pemerintahan lokal. Ia membandingkan sistem desentralisasi di Filipina dan Indonesia.
“Meski sama-sama memiliki sistem otonomi daerah, saya melihat peran DPRD kota di Indonesia lebih kuat ketimbang di Filipina,” ungkapnya.
Menanggapi hal tersebut, Asep Mulyadi menjelaskan bahwa penguatan peran legislatif telah berlangsung sejak era reformasi. “Semenjak era reformasi, terjadi penguatan di ranah sipil melalui peran legislatif. Meski berkedudukan setara dengan eksekutif sebagai mitra pemerintahan, DPRD memiliki pengaruh besar karena mengusung keterwakilan masyarakat,” tegasnya.
Strategi Membangkitkan Minat Politik Anak Muda
Salah satu perhatian utama delegasi adalah partisipasi politik generasi muda. Prof. Dr. Abdul Rauf Ridzwan dari UiTM bertanya mengenai strategi efektif untuk meningkatkan minat politik kalangan muda, terutama dalam konteks partisipasi Pemilu.
Menjawab pertanyaan tersebut, Asep Mulyadi memaparkan berbagai langkah yang telah dilakukan. “KPU dan partai politik terus melakukan pendidikan politik bagi masyarakat, terutama anak muda. Mereka diberi pemahaman betapa pentingnya pilihan politik untuk masa depan, terutama untuk pembangunan di sekitar anak muda,” jelasnya.
Ia menambahkan, sekolah dan kampus telah menjadi ruang subur untuk pembelajaran politik praktis. “Di sekolah dan kampus dibuka aktif berorganisasi. Merekalah yang akan terjun aktif di dunia nyata. Kesadaran akan politik ini penting supaya mereka tidak dipolitisasi. Selain itu, untuk meningkatkan kesadaran politik, disosialisasikan juga melalui kanal digital,” imbuhnya.
Politik sebagai Fondasi Kehidupan Sosial
Anggota Komisi IV DPRD Kota Bandung, Elton Agus Marjan, memperkuat pernyataan Asep Mulyadi. Ia menekankan pentingnya kolaborasi dalam menumbuhkan kesadaran politik di kalangan muda.
“Yang diperlukan untuk menumbuhkan kesadaran politik di wilayah anak muda adalah kolaborasi,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan bahwa dalam setiap kampanye, para calon legislatif wajib menanamkan kesadaran bahwa politik adalah fondasi dari segala aspek kehidupan. “Ketika ada keluhan soal lingkungan kota, tidak bisa dipungkiri bahwa itu memerlukan kontribusi politik. Dijelaskan pula bahwa memberi suara (saat Pemilu) itu penting supaya mereka yang terpilih bisa mewakilkan aspirasi anak muda,” pungkasnya.
—
Apakah Anda ingin saya buatkan versi singkat untuk keperluan media sosial atau rilis pers?





