Ia juga menekankan bahwa keikutsertaan remaja dalam program barak militer ini harus mendapat izin dari orang tua, mengingat para peserta masih di bawah perwalian. Selain itu, status mereka sebagai pelajar tetap dipertahankan dengan mengikuti kegiatan belajar-mengajar yang disesuaikan di lokasi barak.
“Kami ingin menyelamatkan anak-anak dari ancaman gawai yang disalahgunakan, kekurangan gizi akibat pola makan tidak sehat, dan lingkungan yang tidak mendidik,” ujarnya.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat berharap program ini mampu mencetak generasi muda yang kokoh secara mental, kuat secara fisik, dan hebat dalam menghadapi tantangan masa depan. (Red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News