Lebih jauh, ia menilai para pemangku kepentingan dapat belajar banyak dari masyarakat adat Sunda mengenai pembangunan berkelanjutan, ketahanan pangan, serta kehidupan sosial dan budaya yang harmonis.
“Maka kepada para birokrat, politisi, dan para pemangku kepentingan lainnya, masyarakat adat jangan dikenalkan dengan ‘budaya proposal’, karena itu akan berseberangan nilai-nilai adat budaya,” tandasnya. (Red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News





