Menurut Ridwan Kamil, ada lima kelas dalam skil digital. Kelas pertama yaitu masyarakat yang menggunakan digital hanya sebagai suporter.
Kategori paling basic ini hanya memanfaatkan digital untuk sekadar memublikasikan aktivitas pribadinya. Kelas kedua yaitu masyarakat yang menggunakan digital sebagai driver. Mereka memanfaatkan digital untuk hal yang bermanfaat.
“Cirinya dia memakai googlemaps untuk mendukung hidupnya menggunakan hal yang bermanfaat,” jelasnya.
Kelas ketiga yaitu enabler atau masyarakat yang biasa memanfaatkan digital untuk efektivitas pekerjaan. Seperti rotasi mutasi pegawai, SAKIP, hingga zoom meeting. Kemudian kelas keempat adalah transformer yang dapat menghasilkan uang seperti ojek online dan e-commerce.
“Yang kelima disruptor, seperti krypto. Kita masih belum banyak ke sini karena itu eranya 5.0. Tapi, suatu saat, pasti akan datang ke kita” tandasnya. (Red)