Dislutkanak: Waspada Perlu, Cianjur Masih Aman Penyakit Antraks

JABARNEWS | CIANJUR – Dinas Kelautan, Perikanan, dan Peternakan (Dislutkanak) Kabupaten Cianjur menjamin aman dan tidak ada penyakit Antraks yang telah menyita perhatian masyarakat.

Kasi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dislutkanak Kabupaten Cianjur, M Agung Rianto mengatakan kewaspadaan penyakit hewan menular tersebut tetap harus dilakukan, terutama kepada para bandar sapi dan umumnya petani ternak.

“Penyakit Antraks biasa menyerang hewan ternak atau hewan liar, seperti sapi, domba, kambing, unta, kuda, dan babi,” ujar Agung, Minggu (19/01/2020).

Baca Juga:  Panwaslu: Jum'at Depan Putusan Sengketa Paslon Rustandie-Dikdik

Ia menambahkan, kasus antraks sering kali muncul di awal tahun yang bertepatan dengan musim hujan di Indonesia, kata dia, infeksi bisa terjadi, ketika hewan tersebut menghirup atau menelan spora bakteri ada di tanaman, tanah, atau air telah terkontaminasi bakteri tersebut.

Dislutkanak Cianjur telah menginformasikan, kasus penyakit antraks, dilaporkan terjadi dibeberapa daerah seperti halnya di Gorontalo, Sulawesi Selatan, Jawa Timur, Jawa Timur, Yogyakarta, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Barat. Kasus terakhir terjadi pada tahun 2017 di Jawa Timur dan Yogyakarta.

Baca Juga:  Hindari Tabrakan, Mobil Pick Up di Cianjur Terjun Bebas ke Jurang

“Ya, sebelumnya pernah mendengar informasi itu. Telah terjadi di Kabupaten Gunung Kidul. Kalau di Cianjur belum ada, dan apalagi menyerang manusia,” ujarnya .

Dalam meningkatkan kewaspadaanya, Dislutkanak Cianjur memantau hewan ternak yang masuk dari luar daerah untuk selalu menyeertakan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH).

Baca Juga:  Duh! Karena Tidak Tegakan Prokes, Kapolda Jabar Dicopot dari Jabatannya

“Harus dilengkapi SKKH dari daerah asal ternak tersebut. Alhamdulillah kang, kalau di Cianjur aman dan selalu monitoring dan evaluasi cek ke beberapa titik lokasi Pasar Hewan (PH),” ungkap Agus.

Dengang demikan, pihaknya menghimbau kepada masyarakat untuk senantiasa waspada sejak dini untuk menyikapi penyakin antraks yang bisa menerjang hewan juga manusia. (Adv)