Duh! Harga Cabai Semakin Pedas di Pasar Tradisional Cikampek

JABARNEWS | KARAWANG – Banjir yang melanda berbagai daerah di DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten sejak Rabu (1/1/2020) lalu menyebabkan harga sejumlah bahan pangan melonjak naik. Pasalnya kenaikan harga tersebut akibat cuaca buruk sehingga produsen mengalami gagal panen.

Seperti halnya, harga cabai rawit dan cabai merah di Pasar tradisional Cikampek, Karawang, mengalami kenaikan signifikan sejak seminggu terakhir menembus Rp 60.000 per kg. Setelah sebeleumnya hanya Rp30.000 per kg.

Baca Juga:  Dua Pegawai BPN Terlibat Pemalsuan Sertifikat, Polisi Kembangkan Kasus Mafia Tanah di Sukabumi

Asep (50) pedagang sayuran di Pasar Cikampek mengatakan, harga cabai rawit dan merah yang tinggi terjadi hampir di semua pedagang pasar tradisonal karena kulakannya berasal dari tempat yang sama yaitu Pasar Induk Cikopo, Purwakarta.

“Cabai rawit merah dan cabai merah kriting paling tinggi harganya hingga naik dua kali lipat,” kata Asep, Rabu (8/1/2020) .

Dia mengatakan, harga cabai merah dan cabai rawit merah sudah mencapai harga Rp.60 ribu per kilogram, sama seperti cabai rawit merah, sebelumnya hanya mencapai Rp.30 ribu, cabai rawit hijau Rp.45 ribu perkilogran sebelumnya Rp.20ribu per kg.

Baca Juga:  Wow... Produksi Rambutan Si Batulawang di Kota Banjar Capai 783 Ton Sekali Panen

Menurutnya, harga cabai rawit merah fluktuatif menjelang pergantian tahun 2020, namun dalam seminggu terakhir harga terus merangkak naik dan diprediksi kenaikan akan terus terjadi bisa mencapai Rp.70 ribu per kg apabila tidak ada pengendalian harga.

Baca Juga:  Robert Alberts Jadwalkan Latihan bersama Dua sesi pada Sabtu 22 Januari 2022

“Diprediksi akan terus naik ke depannya karena daerah pemasok dilanda banjir akibat cuaca ekstrim,” katanya.

Sementara itu Dudi, pedagang sayuran lainnya mengatakan kenaikan harga yang cukup tinggi membuat pelanggan mulai mengurangi beli cabai.

“Mudah-mudahan harga-harga tidak bergerak naik lagi, karena para pelanggan saya sudah banyak yang mengeluh, terutama mereka yang usahanya warung makan,” tandasnya. (Red)