Berdasarkan hasil skrining, kata Sumarjaya, masih banyak korban gempa Cianjur yang kini masih di pengungsian menunjukan gangguan psikologi ringan berupa trauma. Gejala tersebut diperlihatkan dengan ketakutan korban untuk kembali ke rumah tinggal masing-masing.
“Umumnya mereka memilih tetap tinggal di tenda atau di luar ruangan karena masih trauma dengan gempa susulan,” jelasnya.
Bahkan, sejumlah korban yang menjalani perawatan di rumah sakit di wilayah Cianjur, memilih untuk menjalani penanganan penyakit di luar gedung.
Seperti diketahui, gempa bumi Cianjur menewaskan 327 orang per pukul 17.00 WIB, Selasa (29/11). Sebanyak 13 orang masih dinyatakan hilang dan dalam pencarian tim SAR gabungan. (red)