JABARNEWS | CIREBON – Ratusan warga di kawasan Gunung Kuda, Kabupaten Cirebon, kini menghadapi masa depan yang tidak pasti setelah tambang galian C ditutup total menyusul longsor mematikan pada akhir Mei lalu. Pemerintah daerah mulai menyalurkan bantuan, tetapi tantangan yang lebih besar justru datang dari lumpuhnya ekonomi warga yang selama ini bergantung pada aktivitas tambang.
Bupati Cirebon, Imron, menyebutkan bahwa pemerintah menyalurkan santunan sebesar Rp70 juta kepada keluarga korban meninggal, luka-luka, dan warga terdampak secara ekonomi. Dana ini bersumber dari APBD dan dukungan pihak perbankan, yakni Bank BJB.
Namun ia tak menampik bahwa dampak paling besar justru dirasakan warga yang kehilangan pekerjaan. “Warga belum bisa bekerja karena tambang sudah ditutup,” kata Imron di Cirebon, Rabu (6/8/2025).
Penutupan tambang dilakukan setelah longsor yang terjadi pada 30 Mei 2025 menewaskan 21 orang. Hingga kini, empat korban masih belum ditemukan karena tertimbun material longsor.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat pun telah mencabut izin pertambangan di kawasan itu, memutus aktivitas ekonomi yang selama ini menghidupi banyak keluarga.