Posisi bulan/hilal berada pada Azimuth 297˚17’02. Sedangkan posisi Matahari berada pada azimuth 293˚10’03. Nilai ini dihitung dari titik Utara sejati ke arah Timur-Selatan-Barat melalui lingkaran horizon atau ufuk sampai dengan proyeksi bulan dan matahari di ufuk searah dengan perputaran jarum jam.
Berdasarkan data ini, bulan atau hilal berada di sebelah Utara/Kanan Matahari dengan selisih +4˚06’59.
Encep menyatakan, pada awal pengamatan hilal, tinggi hilal +1˚52’42”, selanjutnya secara berurutan Pkl. 17.50 WIB (+0˚51’44”). Tinggi hilal ini dihitung dari ufuk secara vertikal sampai dengan posisi bulannya. Jarak sudut lengkung bulan dari matahari yang disebut Elongasi berada pada nilai +4˚46’34.
Lebih lanjut, Encep menjelaskan, pengamatan ini menggunakan Teropong Digital Computerize tiga buah dan Teropong manual dua buah, serta dilakukan secara manual dan digital.
“Pengamatan digital menggunakan teropong Cem60 merk iOptron yang terpasang di dalam doom. Dibantu juga dengan kamera CCD BW yang menghubungkan teropong dengan laptop. Untuk membuka kamera tersebut digunakan software Sharpcap yang berfungsi untuk memonitor tangkapan hilal/matahari pada teropong,” tuturnya.