Menurutnya, Jalan Ibrahim Adjie memiliki lokasi strategis dengan panorama kaki Gunung Guntur, sehingga cocok dijadikan kawasan rekreasi dan ekonomi kreatif tanpa mengganggu arus lalu lintas utama.
Sementara Jalan Ahmad Yani yang berada di pusat kota dinilai memerlukan rekayasa lalu lintas dan penyiapan kantung parkir, agar kegiatan CFD tidak menghambat mobilitas warga dan kendaraan umum.
“Idealnya di Ibrahim Adjie, lebih leluasa. Kalau di kota, harus disiapkan kantung parkir dan sebagainya,” jelasnya.
Selain program CFD, Pemkab Garut juga merencanakan car free night (CFN) di wilayah perkotaan untuk memberi ruang bagi pelaku usaha kuliner dan produk kreatif.
“Untuk car free night ini, konsepnya nanti lebih ke kuliner jajanan Garut semalam,” kata Satria. (Red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News





