JABARNEWS | KAB. TASIKMALAYA – Sebanyak 17.588 anak di bawah lima tahun (balita) di Kab Tasikmalaya, mengalami gangguan pada pertumbuhan (stunting). Stunting juga bisa terjadi sejak dalam kandungan. Penyakit ini disebabkan kurangnya asupan gizi alias gizi buruk.
Jumlah tersebut, 15,3 persen dari total 115.623 balita yang ada di Kabupaten Tasikmalaya.
Kabid Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tasikmalaya, Dadan Hamdani, mengatakan, untuk menekan stunting, pemerintah sudah menggulirkan beberapa program. Di antaranya, pemberian makanan tambahan kepada balita kurus dan ibu hamil; pemberian tablet tambahan darah bagi ibu hamil, remaja putri, dan calon pengantin; serta peningkatan pengetahuan tentang gizi melalui kegiatan kelas ibu hamil dan kelas balita.
“Kita juga wajib berikan penyuluhan tentang pemberian makan pada bayi dan balita. Termasuk pembentukan kampung gizi dan pemetaan keluarga sadar gizi yang dilakukan secara berkala oleh Puskesmas,” ungkapnya.
“Kita berupaya bisa mengurangi jumlah yang tadi. Jika hal tersebut dibiarkan, 20 tahun ke depan Tasikmalaya ini warga seperti apa,” ucapnya. (Yud)
Jabarnews | Berita Jawa Barat