Keesokan harinya, Supariatna mengatakan melapor ke Polresta Bandung bersama enam korban. Lalu menyusul pihak Kemensos yang datang ke lokasi TKP.
“Mereka melakukan pendataan dan memberikan bantuan kepada para korban. Kemudian Kemensos meminta korban, untuk kembali ke Polresta Bandung untuk melaporkan,” tuturnya.
Supriatna membenarkan, terduga pelaku merupakan guru ngaji. “Pelaku sudah mengajar sekitar 5 sampai 6 tahunan di sini. Kegiatannya menjadi guru ngaji dan Panwas Desa,” katanya.
Supriatna mengatakan, terduga pelaku melakukan aksinya di rumahnya, bahkan rumah itu katanya dibuatkan oleh pak RW.
“Mungkin supaya guru ngajinya tentram, karena tidak ada rumah, dibikinkan sama pak RW,” katanya.
Pihak desa saat ini, kata dia, akan terus mendampingi para korban, seperti sebelumnya turut membantu membuat laporan ke polisi. “Kami juga bersama kecamatan, hingga Kemensos, otomatis melakukan pendampingan pemulihan psikologi bagi korban,” tandasnya. (red)