Harga Pupuk Mahal dan Langka, Petani di Cidaun Cianjur Kelabakan

JABARNEWS | CIANJUR – Petani di Desa Jayapura, Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat mengeluhkan harga pupuk jenis urea TSP terbilang mahal dan langka.

Ajat (50) petani warga setempat mengatakan di wiliyahnya, kini para petani tengah kebingungan karena, harga pupuk naik di atas sekitar 150 persen, dari harga yang biasa dibelinya.

“Pupuk (urea TSP)  lagi gak ada. Bahkan ada juga mahal harganya,” aku Ajat warga Kecamatan Cidaun, Cianjur Selatan (Cisel), Minggu (8/11/3020).

Baca Juga:  Cianjur Tetapkan Status Waspada Bencana, Begini Penjelasan Bupati Herman

Ajat menilai masalah harga yang mahal tersebut terjadi karena kebiasaan para petani yang kerap membeli pupuk subsidi dengan harga murah, kini pupuk yang tersedia hanya pupuk non-subsisidi.

“Sebetulnya bukan mahal, tapi pupuk yang subsidi tidak ada alias langka atau susah dicari. Ada juga non subsidi. Jadi kalau petani gak tahu pupuk subsidi atau non subsidi. Dan, kalau beli harga Rp220 ribu per kintal (subsidi). Saat ini harga di atas Rp400 ribu per kintal (non-subsidi). Berarti mahal kang,” kata Ajat.

Baca Juga:  Tahap Pembangunan Sudah 98 Persen, Fly Over Kopo Bisa Digunakan Agustus Mendatang

Ia menuturkan, selain harga yang dikeluhkan petani yang dinilai mahal, kini permasalahannya juga, saat ini pupuk terbilang kosong, kata dia, dirinya lagi usaha untuk mencari, beberapa petani sudah konfirmasi sama pihak dinas terkait, melalui jaringan ada di desa.

Ia menambahkan, beberapa petani saat ini bahkan sedang mencari di kios pupuk. Artinya, masih bertanya-tanya harus beli kemana.

Baca Juga:  Beraksi di 18 Lokasi, Dua Pelaku Curanmor di Purwakarta Diringkus Polisi

Sementara itu, Dinas Pertanian Perkebunan Pangan dan Hortikultura (DPPPH) Kabupaten Cianjur, menanggapi akan segera menindaklanjuti terkait kekosongan pupuk di wilayah tersebut.

“Sudah dikoordinasikan ke distributor, agar segera menyalurkan pupuk bersubsidi ke kios-kios dengan berpedoman pada SK Kepala Dinas (Kadis), paling telat hari Selasa sudah terdistribusi,” ujar Deni, Kasi Penyuluh Bina Usaha (Binus) DPPPH Cianjur. (Mul)