JABARNEWS | BANDUNG – Ketua Satgas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas PASTI) Jawa Barat, Darwisman, mengingatkan masyarakat agar sangat mewaspadai skema kejahatan digital baru yang memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence (Penipuan AI).
Modus kejahatan ini, yang mencakup tiruan suara (voice cloning) dan tiruan wajah (deepfake), kini kian marak dan telah menimbulkan banyak korban di tengah masyarakat.
Darwisman, yang juga Ketua OJK Jabar, menilai kemajuan teknologi AI membuat pelaku kejahatan lebih mudah memalsukan identitas seseorang dengan tingkat kemiripan yang sangat tinggi.
Menurutnya, teknologi voice cloning memungkinkan penipu merekam dan meniru suara teman, kolega, atau keluarga korban, kemudian melakukan percakapan seolah-olah mereka adalah orang tersebut.
Selain suara, teknologi AI juga mampu membuat video palsu yang meniru ekspresi dan wajah seseorang secara akurat, dikenal sebagai Deepfake.





