Pada musim kemarau panjang ini, bupati juga mengimbau agar masyarakat meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), karena musim kemarau yang ekstrem dampak dari fenomena El Nino akan berpengaruh pada kesehatan manusia.
Sementara itu, sesuai pemantauan Dinas Lingkungan Hidup Purwakarta melalui metode passive sampler, dapat diketahui kalau kualitas udara di wilayah Purwakarta saat ini dalam kondisi cukup baik dan tidak tercemar.
Metode passive sampler merupakan pemantauan mutu udara ambien, dan merupakan salah satu upaya untuk mengevaluasi tingkat keberhasilan program pengendalian pencemaran udara.
“Geografis di Purwakarta itu kan banyak di dominasi oleh wilayah perkebunan karet, teh, kehutanan dan perkebunan warga, dan perkebunan bambu di Sukasari, termasuk RTH (ruang terbuka hijau) di pusat kota, keberadaan itu sangat membantu menjaga kualitas udara di Purwakarta,” kata Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan dan Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Purwakarta, Agung Muttaqin. (Red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News