Jenderal Kardus vs Jenderal Baper Nongol, Situs PKS Diretas

JABARNEWS | JAKARTA – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang turut disebut-sebut dalam perseteruan Jenderal Kardus vs Jenderal Baper ini turut mendapatkan getahnya.

Sesaat setelah jagat media sosial dihebohkan dengan penyebutan Jenderal Kardus dan Jenderal Baper, para hacker-pun ikut memanaskan situasi.

Salahsatunya adalah diretasnya situs resmi PKS di www.pks.id. Halaman utama situs ini tiba-tiba muncul foto Prabowo sedang bertelanjang dada di tengah para pendukungnya.

Pada foto itu juga ditempel tulisan “HALO JENDERAL KARDUS !!! JENDERAL KAMI JADI INGAT TERKAIT TRAGEDI 1998, MUNDULAH DARI PARTAIMU. YANG DIKATAKAN ANDI ARIEF ADALAH BENAR ADANYA, SANDIAGA SOGOK PAN & PKS 500 MILYAR ! HIDUP JENDERAL KARDUS !” Sang peretas menamakan dirinya sebagai @KAKEKDETEKTIF.

Baca Juga:  Masuki Musim Penghujan, Tim SAR Cek Tebing Rawan Longsor di Wilayah Pacet Kabupaten Bandung

IT PKS langsung bergerak dan menonaktifkan sementara situs yang diretas ini. Hingga Kamis (9/8/2018), situs PKS yang sempat diretas masih dalam perbaikan.

Kini situs PKS hanya berisi sebuah logo PKS dengan tulisan “Mohon maaf atas ketidaknyamanan ini, website pks.id sedang dalam perbaikan. Kami usahakan agar dapat kembali normal secepatnya”.

Baca Juga:  Waduh! Puluhan Siswa di Garut Keracunan Jajanan Es Krim

Panasnya hubungan Partai Demokrat dan Gerindra bermula ketika Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief tiba-tiba menuliskan tweet yang menyebut Prabowo sebagai Jenderal Kardus.

Tweet Andi berbunyi: “Prabowo ternyata kardus, malam ini kami menolak kedatangannya ke kuningan. Bahkan keinginan dia menjelaskan lewat surat sudah tak perlu lagi. Prabowo lebih menghargai uang ketimbang perjuangan. Jenderal kardus.”

Baca Juga:  Inilah Sejarah Awal Indonesia Miliki Mata Uang Pertama

Cuitan Andi ini langsung dibalas oleh Wakil Ketua Gerindra Arif Poyuono yang mengatakan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai jenderal Baper.

“Kalau Prabowo jenderal kardus, SBY itu jenderal ‘baper’ (bawa perasaan), tukang ngeluh. Kardus-kardus koruptor itu justru di Demokrat, lihat siapa yang korupsi paling banyak, Demokrat,” kata Arief, dikutip Ngopibareng.id . (Har)

Jabarnews | Berita Jawa Barat