Daerah

JHB: Kiprah Jurnalis yang Melampaui Profesi dan Menanam Harapan

×

JHB: Kiprah Jurnalis yang Melampaui Profesi dan Menanam Harapan

Sebarkan artikel ini
JHB: Kiprah Jurnalis yang Melampaui Profesi dan Menanam Harapan
Jejak para jurnalis tak hanya tertinggal di berita, tapi juga di tanah basah yang kini dihuni tunas pohon baru.

JABARNEWS | GARUT – Sabtu pagi (5/7/2025), meski hanya belasan orang di atas motor yang menderu, suara mereka terdengar lebih nyaring daripada sekadar raungan knalpot. Mereka adalah para jurnalis dari Komunitas Jurnalis Hukum Bandung (JHB), yang memilih untuk tak hanya meliput perubahan, tapi turut menjadi bagian dari perubahan itu sendiri.

Dengan semangat penuh arti, mereka menggelar Charity Ride 2025, sebuah agenda tahunan yang memadukan touring motor, kepedulian sosial, dan aksi lingkungan. Perjalanan mereka menuju Kampung Pamotong, Desa Cikelet, Kabupaten Garut, bukan sekadar perjalanan biasa—melainkan sebuah misi kemanusiaan dengan sentuhan cinta untuk bumi dan sesama.

Dari Gas Motor ke Cangkul, Menanam Harapan Hijau

Charity Ride kali ini mencakup dua kegiatan utama, yang berlangsung selama dua hari penuh semangat. Pada hari pertama, 5 Juli 2025, tim JHB memusatkan perhatian pada aksi lingkungan. Mereka langsung turun tangan menanam puluhan bibit pohon di sekitar Kampung Pamotong sebagai bentuk kontribusi terhadap pelestarian alam desa.

Baca Juga:  Tragis! Petir Sambar Sebuah Tenda Sepasang Kekasih di Banten, Begini Kondisinya

“Kami berharap langkah kecil ini membawa dampak positif yang berkelanjutan,” ujar Ketua JHB, Suyono, sambil menggenggam cangkul dengan tangan berdebu tapi penuh semangat.

Penanaman pohon ini mungkin bukan yang pertama kali dilakukan. Sudah sejak lima tahun terakhir, JHB konsisten turun ke pelosok.

Bantuan dari hati. Satu per satu perlengkapan sekolah dibagikan dengan penuh kehangatan di tengah kampung yang sederhana.

 

“Kami hanya membantu dan menyampaikan amanah bantuan dari berbagai donatur bagi warga tidak mampu yang ada di pelosok. Kebiasaan ini sudah rutin kami lakukan sejak lima tahun lalu. Seperti saat masa pandemi lalu, kami juga turun ke Jabar Selatan memberikan sembako dan lainnya,” jelas Suyono.

Hadiah Kecil untuk Langkah Besar Anak-anak Desa

Keesokan harinya, pada 6 Juli 2025, para anggota JHB kembali bergerak. Kali ini, mereka menggelar kegiatan sosial pendidikan dengan membagikan perlengkapan sekolah kepada anak-anak yatim dari Kecamatan Cikelet dan Pameungpeuk.

Bantuan yang disalurkan berupa sepatu Ventela dari PT Sinar Runnerindo, serta tas sekolah dan tumbler dari Eiger. Wajah-wajah polos itu pun bersinar, menyambut perlengkapan baru yang akan mereka pakai untuk menyambut tahun ajaran.

Baca Juga:  Kemajuan Bidang Pertanian di Ciamis Diapresiasi Ridwan Kamil, Ini Capaiannya

“Alhamdulillah, bantuan ini sangat bermanfaat dan jadi motivasi baru untuk anak-anak di daerah,” tambah Suyono.

Tak hanya anak-anak yang senang, para orang tua pun mengaku sangat terbantu. Di tengah kondisi ekonomi yang masih penuh tantangan, bantuan sekecil apa pun menjadi cahaya harapan.

Dari Pena ke Aksi Nyata yang Menghidupkan Mimpi

Charity Ride 2025 tentu tidak bisa berjalan sendiri. Kegiatan ini mendapat dukungan luar biasa dari berbagai pihak, seperti PT Pos Indonesia, PT Sinar Runnerindo (Ventela), Eiger, Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat, Bapenda Jabar, Dinas Pendidikan Jabar, hingga Kejaksaan.

“Dukungan para sponsor menjadi energi utama bagi kesuksesan acara ini. Antusiasme warga juga sangat luar biasa,” kata Suyono.

Tak hanya kolaboratif, kegiatan ini juga inspiratif. Bahkan, Alif, Dewan Penasehat JHB yang ikut bergabung ke lapangan, tak segan memberikan apresiasinya secara langsung. “Ini bukan hanya kegiatan positif, tapi juga membuktikan jurnalis mampu memberi kontribusi langsung ke masyarakat. Semoga terus berlanjut,” katanya.

Baca Juga:  Pemkot Bandung Tinjau Ulang Penyesuaian Tarif Parkir Off Street

 

 

Di Balik Debu Jalanan, Tumbuh Cerita yang Menggerakkan

Dengan motor, cangkul, dan ransel penuh bantuan, para jurnalis JHB menyusuri jalanan demi menyapa senyum anak-anak desa. Mereka membuktikan bahwa profesi jurnalis tak terbatas pada berita dan deadline. Mereka bisa hadir di tengah masyarakat, membawa perubahan nyata, dan menanamkan harapan yang bisa tumbuh dalam jangka panjang.

“Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung. Semua amanah telah kami sampaikan kepada yang berhak,” tutup Suyono.

Charity Ride bukan soal konvoi. Ini tentang menjembatani kepedulian dari kota ke desa, dari kata-kata ke aksi nyata. Karena terkadang, cerita terbaik tak lahir di ruang redaksi—melainkan dari tanah basah, tangan kotor, dan senyum tulus anak-anak desa yang kini melangkah ke sekolah dengan percaya diri. (Red)