
Budi menegaskan, pihaknya juga telah menyosialisasikan program MPLS sesuai Permendikbud tersebut kepada seluruh kepala sekolah, agar para siswa baru dapat mengenali potensi diri, beradaptasi dengan lingkungan sekolah, hingga mengembangkan interaksi positif antar siswa.
“Yang utama adalah menjadikan sekolah sebagai rumah yang kedua, karena di sekolah lama siswa bisa sampai empat hingga lima jam paling lama. Oleh karena itu, di sekolah menjadi tanggung jawab bapak ibu guru untuk pembinaan karakter,” ungkapnya.
Selain itu, lanjut Budi, dalam MPLS ini diisi juga dengan Wawasan Wiyata Mandala. Wawasan berarti suatu pandangan atau sikap yang mendalam tentang suatu hakikat.
“Dalam MPLS disamapikan juga Belajar Efektif, kesadaran berbangsa dan bernegara.Pendidikan karakter yakni Jabar masagi, tata krama siswa, kepramukaan serta profil pelajar Pancasila,” imbuh Budi.
Budi mengatakan apabila orang tua menemukan adanya indikasi perpeloncoan di sekolah, bisa langsung melaporkan Ke KCD Wilayah IV, Dinas Pendidikan Jawa Barat.