Kenaikan Harga Ayam Sulit Diprediksi, Ini Penyebabnya

Daging Ayam
Ilustrasi harga ayam. (Foto: Detik.com).

JABARNEWS | BANDUNG – Komite Pemulihan Ekonomi Daerah (KPED) Provinsi Jawa Barat mengungkapkan bahwa selain harga pakan yang melambung, panjangnya rantai pasok turut menjadi penyebab naiknya harga ayam potong dalam beberapa bulan terakhir.

Divisi Pertanian dan Ketahanan Pangan, KPED Jabar Tri Bagus Santoso mengatakan bahwa terjadi kenaikan harga pakan akibat krisis global. Mengingat mayoritas sumber pakan, yaitu jagung bersumber dari luar negeri.

Baca Juga:  Bey Machmudin: 19.750 Personel Gabungan Siap Amankan Pencoblosan Pemilu 2024

Sehingga, lanjut Bagus, berdampak kepada peternak dan pada akhirnya menaikkan harga jual. Namun sejatinya kenaikan di peternak ini tutur dia, tidak terlalu besar.

Baca Juga:  Duraking Fun Run 2024 di Gedung Sate, Ajak Masyarakat Peduli Berolahraga

“Bila dibandingkan dengan harga ayam potong yang berada di pasar, dimana mencapai Rp45-50 ribu perkilogram,” kata Bagus di Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (20/7/2023).

Baca Juga:  Gelandangan Ini Miliki Uang Rp 45 Juta dan Emas 100 Gram

Dia menjelaskan, masalah ini timbul akibat rantai pasok distribusi dari peternak hingga produsen, yang diakuinya sangat panjang. Sehingga menyebabkan harga melambung tinggi, sementara di peternak meski ada kenaikan namjn tidak terlalu menonjol.