Kenaikan Harga Ayam Sulit Diprediksi, Ini Penyebabnya

Daging Ayam
Ilustrasi harga ayam. (Foto: Detik.com).

“Di konsumen Rp30-33 ribu normal. Peternak bisa mendapatkan untung. Harga di tingkat konsumen tinggi tapi di peternak margin tidak terlalu tinggi. Perlu perbaikan rantai pasok, mulai dari primer peternak, RPH sampai konsumen, rantai pasok kadang tidak hanya 3-4 titik,” jelasnya.

Baca Juga:  Dedi Mulyadi Dicegat Seorang Wanita saat Bersepeda

Terkait ketersediaan pakan, Bagus menilai bahwa pemerintah harus swadaya memperbanyak produksi dalam negeri dan tidak bergantung pada impor. Sehingga ketika terjadi dinamika global, kondisi ketahanan pangan tidak mengalami kendala.

“Ini kalau kita tidak punya kemandirian dalam pasokan pakan, khususnya di sektor tanaman pangan. Meningkatkan produksi jagung, maka jangka panjang sulit turun kembali (harga ayam potong),” ucapnya.

Baca Juga:  Jelang Idul Adha, 1.369 Ekor Hewan Kurban di Kota Bandung Divaksin

Maka dari itu, Bagus berharap, pemerintah dapat melakukan tindakan preventif dalam menjaga ketersediaan bahan baku produksi, dalam hal ini pakan ayam. Guna menormalisasi harga di kemudian hari.

Baca Juga:  Uu Ruzhanul Ulum Pastikan Dermaga Pemayangsari Tasikmalaya Segera Direvitalisasi

“Langkah kita dari pemerintah adalah bagaimana meningkatkan produksi jagung yang komponen terbesar dalam pakan. Kalau pakan bisa ditekan, maka HPP akan turun dan peternak menikmati keuntungan saat harga jual turun. Sekarang masih sulit,” imbuhnya.