“Ya, Itupun hanya satu sekali saja,” kata Jejen.
Masih ujar, Jejen, saat itu komunikasi dengan istri bahwa kalau sudah kerja satu bulan akan ngirim uang buat kebutuhan anak-anak. Tapi suaminya menyarankan ditabung saja, untuk kebutuhan sehari-hari biar tidak tanggung.
“Komunikasi disampaikan waktu istri saya berangkat satu minggu,” ucapnya.
Sejak itulah, Jejen dengan ke enam anaknya tidak pernah lagi mendapatkan kabar tentang keberadaan Saadah (istrinya). Jejenpun pernah mendatangi PT, yang memberangkatkan istrinya tersebut.
Alhasil, PT yang dimaksud sudah tutup dan ia mendapatkan informasi bahwa para pekerjanya pun sudah bukan orang lama. “Pernah saya datangi tiga kantor (intansi terkait) didampingi orang imigran,” bilangnya.