Kiai Ma’ruf Amin dan Dedi Mulyadi Ungkap Kekaguman Pada Sosok Baing Yusuf Purwakarta

JABAR NEWS | PURWAKARTA – Rais Aam Pengurus Besar Nahdhatul Ulama Kiai Ma’ruf Amin dan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi tampak hadir dalam acara peringatan Haul Syaikh Muhammad Yusuf bin Raden Djajanegara atau dikenal dengan panggilan Baing Yusuf di Mesjid Agung Baing Yusuf Purwakarta, Jum’at (10/11/2017)

Dedi sendiri hadir dalam kapasitasnya baik sebagai Bupati Purwakarta maupun sebagai Pengurus Cabang Nahdhatul Ulama di kabupaten tersebut. Keakraban terlihat jelas antara Kiai Ma’ruf dan Dedi Mulyadi yang hadir mengenakan peci hitam dan kain sarung itu.

Dalam acara haul ini terungkap bahwa Baing Yusuf yang namanya diabadikan sebagai nama Mesjid Agung Purwakarta, merupakan keturunan ke 21 dari Prabu Siliwangi. Tak heran jika nilai kesiliwangian yang terdiri dari Silih Asah, Silih Asih dan Silih Asuh selama ini menjadi soko guru pembangunan di Purwakarta.

Baca Juga:  Ridwan Kamil Beri Kadeudeuh Kafilah MTQ Jabar, Totalnya Ratusan Juta

“Pada tahun 1826, Baing Yusuf mendirikan mesjid ini (Mesjid Agung-red), sebelumnya bernama Mesjid Babakan Anyar. Saat itu, beliau sedang dalam perjalanan menyebarkan ajaran Islam kepada para badega pasca peperangan di wilayah Kutamanah (Purwakarta) dan Kutawaringin (Karawang),” ungkap salah satu keturunan Baing Yusuf, Raden Haji Sanusi saat membacakan riwayat datuknya tersebut.

Kesan mendalam juga dialami oleh Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi atas sosok menjadi salah satu guru mulia dari Syaikh Nawawi al Bantani, datuk dari Kiai Ma’ruf Amin. Beberapa catatan sejarah menyebut, saat remaja, pria bernama asli Muhammad Nawawi bin Umar yang lahir di Kampung Tanara, Banten itu mengenyam pendidikan Agama dari Baing Yusuf.

Baca Juga:  Pengamat Nilai Debat Putaran Kedua Pilkada Kabupaten Bandung Berjalan Datar

“Baing Yusuf ini ulama besar, ulama yang menjadi guru ulama besar pula. Kita ketahui beliau merupakan guru dari kakek Kiai Ma’ruf Amin, Syaikh Nawawi al Bantani, seorang ulama Nusantara yang keilmuannya dihormati di Tanah Hijaz, Timur Tengah,” kata Dedi terkagum.

Catatan sejarah tersebut dibenarkan oleh Kiai Ma’ruf, berdasarkan cerita keluarga, Syaikh Nawawi al Bantani diketahui banyak berguru kepada beberapa ulama besar. Diantara ulama yang banyak diceritakan keluarganya adalah Baing Yusuf Purwakarta.

Baca Juga:  Travel Dan Shuttle Di Majalengka Tambah Menggeliat

“Semasa muda, kakek saya berguru pada sejumlah ulama dan Syaikh Baing Yusuf merupakan salah satu guru besarnya,” tutur Kiai Ma’ruf.

Acara haul ini diisi dengan taushiah kebangsaan yang disampaikan oleh Kiai Ma’ruf Amin. Ia mengingatkan bahwa keadilan sosial harus menjadi tujuan dalam kehidupan sehari-hari tanpa memandang perbedaan suku, Agama dan kepercayaan.

“Bangsa kita ini bermacam-macam suku bangsa. Keadilan sosial harus menjadi pemersatunya sebagaimana diajarkan oleh Pancasila,” pungkasnya. (Red)

Jabar News | Berita Jawa Barat