Dalam kegiatan diskusi tersebut menghadirkan dua orang narasumber yakni Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran, Dr. Dadang Rahmat Hidayat, SH., S.Sos., M.Si. dan Muhammad Rizal Akbar Yelipele (Ijal Papua), Komika dan influencer.
Bicara tentang kolaborasi kreatif anak muda Papua, Ijal Papua yang merupakan komika dan influencer menjelaskan bahwa sebagai orang Papua yang tinggal di Bandung, ia sendiri mencoba untuk menjadi lebih kreatif. Ia melakukan banyak hal, mulai dari berbisnis hingga menjadi komika yang berkecimpung dalam dunia stand up comedy.
“Saya pikir saya akan habis kalau saya masih mengikuti cara yang sama (dengan komika terdahulu). Jadi sebagai orang yang tinggal di Bandung, tapi orang Papua, saya bikin sendiri namanya ‘Si Pace Sunda’, mengangkat materi stand up Sunda dengan Papua, ramai dan naiknya cepat,” jelasnya soal kiprahnya dalam stand up comedy.
“Ketika saya punya hal lebih, saya akan memanfaatkan orang-orang di sekitar saya terlebih dahulu, khususnya teman-teman dari Timur atau Papua (untuk) maju berbarengan.” Tambahnya. Ia juga menyampaikan bagaimana ia membangun koneksi dengan sesama orang Papua untuk saling berkolaborasi untuk sama-sama maju mencapai kesejahteraan.
Sedangkan Dr. Dadang menanggapi hal tersebut mengungkapkan bahwa memang orang Sunda atau orang daerah mana pun cenderung lebih menerima orang luar yang terasa dekat secara komunikasi, misalnya dengan penggunaan bahasa daerahnya.
Hal tersebut menurut Dadang adalah bagian dari keterbukaan, walaupun belum optimal, mari kita optimalkan. Mungkin ada paguyuban atau misalnya ketika membuat konten, teman-teman Papua lainnya bisa bergabung. Kolaborasi seperti itu menjadi sangat penting. Selain itu peran pemerintah juga dibutuhkan untuk menjembatani.