Kondisi ini menggugah Happy Hearts Indonesia, sebuah organisasi nirlaba lokal, untuk membantu anak-anak mengakses pendidikan di bangunan yang aman dengan meluncurkan kampanye #GembiraBangunSekolah di aplikasi Campaign #ForChange.
Berdiri pada tahun 2006, organisasi ini bertekad membangun kembali sekolah-sekolah yang rusak. Melalui kampanye ini, Campaign Manager Happy Hearts Indonesia, Nanda September, berharap, anak-anak di NTT dapat merasakan bahagianya kembali ke sekolah.
“#GembiraBangunSekolah bertujuan mengajak semua kalangan untuk dapat berpartisipasi dalam mendukung pembangunan kembali sekolah. Sebagai organisasi yang berdedikasi untuk membangun kembali sekolah di wilayah tertinggal, kami ingin terus membangun lebih banyak sekolah agar setiap anak di Indonesia memiliki akses pendidikan di bangunan sekolah yang aman dan berkelanjutan,” kata Nanda.
Happy Hearts Indonesia tidak sendirian menjalankan misinya. Ia menggandeng Campaign.com, startup pemilik aplikasi kampanye sosial Campaign #ForChange. Bagi Campaign.com, pendidikan adalah salah satu isu yang menjadi fokus dalam menjalankan kampanye daring.
CEO Campaign.com, William Gondokusumo, menyatakan, banyaknya bangunan sekolah yang rusak di NTT menunjukkan bahwa pendidikan terjangkau masih jadi persoalan di negeri ini.