Menurutnya dari hasil kajian menunjukan ternyata harus dilakukan perkuatan gedung, kemudian pihaknya meminta pengopersian di berhentikan sementara sejak 2013.
Sebab dari sisi desain sesuai standar internasional, kalau orang mau mengoperasikan instalasi nuklir. itu desain ketat, harus didesain untuk tahan gempa.
“Setelah mereka melakukan penguatan gedung dan melaporkan kepada bapeten, kemudian kita cek dan benar sudah dilakukan dan sekarang merek sekarang kembali beroperasi sejak 2017 atau 2018,” ujarnya.
Dengan penguatan struktur bangun dia memastikan fasilitas nuklir di batan bandung kuat dari guncangan gempa bumi dari aktivitas sesar lembang.
“Diharapkan dengan penguatan gedung ini selesai kalau terjadi gempa akibat sesar lembang reaktor bandung tidak terpengaruh. Insya Allah aman,” tandasnya. (Red)