Peneliti mamalia di Pusat Penelitian Biologi LIPI Profesor Gono Semiadi mengatakan dua spesimen harimau Jawa itu merupakan peninggalan Belanda tahun 1910 yang tersimpan dalam lemari khusus dan besar.
Kulit harimau itu tergantung bersama dua kulit harimau Bali dan beberapa macan tutul atau macan kumbang. Juga terlihat sejumlah kerangka dan tengkorak kepala harimau.
“Inilah ruangan harta karun milik pemerintah Indonesia, yang satu-satunya menyimpan dua spesimen kulit harimau Jawa dan Bali. Ada 30 spesimen kulit harimau Jawa lainnya, tapi ada di luar negeri,” ungkap Gono, Senin, 18 September 2017.
Selain karena hilangnya habitat asli, kepunahan Harimau Jawa menurut Gono juga disebabkan masuknya senjata api ke Indonesia pada zaman Belanda.
Memang kala itu, marak juga budaya seperti gladiator, Harimau Jawa atau macan tutul dilepas di tengah massa yang membawa tombak untuk membunuh binatang itu.
“Tapi, kalau hanya budaya, itu sebenarnya tidak sampai memusnahkan. Tapi dengan adanya bedil (senjata api) masuk yang dibawa Belanda itu lebih signifikan,” jelas Gono.