Selain itu, pihak kepolisian juga menyoroti bahaya Over Dimension Overload (ODOL). Praktik ODOL dinilai menjadi ancaman besar bagi keselamatan lalu lintas karena meningkatkan risiko kecelakaan.
Dalam kampanye menuju Zero ODOL dan Zero Accident, polisi mengajak para sopir dan pengusaha angkutan untuk memahami batas teknis kendaraan yang laik jalan.
“Kami terus mengingatkan bahwa ODOL bukan hanya melanggar hukum, tapi juga mengorbankan nyawa. Kami ingin pengemudi jadi pelopor keselamatan, tidak hanya untuk dirinya tapi juga orang lain,” kata Irman menambahkan.
Dalam sesi dialog, para sopir mengungkapkan sejumlah tantangan di lapangan, mulai dari waktu istirahat yang terbatas hingga kondisi jalan yang memengaruhi keselamatan kerja mereka. Aspirasi tersebut dicatat sebagai bahan evaluasi bagi upaya peningkatan keselamatan transportasi barang di wilayah Purwakarta. (Red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News





