Oded M Danial Siapkan Tiga Hotel Baru Untuk Isolasi Pasien Covid-19

JABARNEWS | BANDUNG – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung akan melakukan penambahan terhadap tempat isolasi pasien Covid-19.

Wali Kota Bandung Oded M Danial mengatakan, data terakhir pada Kamis (12/11/2020), keterisian tempat isolasi mencapai 87.36 persen atau sebanyak 613 tempat tidur dari total fasilitas yang dimiliki 704 tempat tidur.

“Masih terserdia 89 tempat tidur. Ada peluang tambahan di RSKIA ada 36 tempat tidur dan 60 tempat tidur di RS lainnya di Kota Bandung. Jadi total ada peluang untuk bisa menambah 96 tempat tidur, ini akan kita upayakan,” ujar Oded di Balai Kota Bandung, Jumat (13/11/2020).

Baca Juga:  Gempa Cianjur, 29 Sekolah Rusak Parah dan 3 Siswa Meninggal

Bagi pasien positif Covid-19 yang masuk dalam kategori orang tanpa gelaja (OTG) kata dia, bakal di isolasi di hotel yang sudah dijadikan tempat isolasi pasien OTG.

“Untuk yang OTG, kita sediakan isolasi di beberapa Hotel. Jumlah keterisian kini mencapai sebanyak 64.58 persen kita masih memiliki ruang yang cukup, namun harapan Mang Oded semoga tidak ada lagi yang mengisi tempat isolasi ini,” katanya.

Baca Juga:  Polisi Amankan Tujuh Tersangka Tindak Pidana di Cirebon, Ini Kasusnya

Sebagai antisipasi, Pemkot Bandung pun menyiapkan tiga hotel tambahan dengan kapasitas 40 tempat tidur untuk dijadikan ruang isolasi mandiri pasien OTG.

“Kita sedang upayakan ada tambahan dengan daya tampung rata-rata 40 orang,” ucapnya.

Berdasarkan data di lama pusat informasi Covid-19 (Pusicov) Kota Bandung hingga saat ini total ada 309 pasien positif aktif.

“Alhamdulillah terkonfirmasi sembuh juga terus bertambah sekarang total 1.920 dari terkonfirmasi yang sejak awal pandemi sampai sekarang sudah 2.327, dengan 98 orang jumlah yang meninggal,” katanya.

Baca Juga:  Para Dermawan Jabar Kirim Puluhan Ton Untuk Korban Semeru

Pasien meninggal itu, kata Oded, terjadi karena pasien bersangkutan memiliki penyakit bawaan dan berusia lanjut.

“Untuk 98 kasus meninggal dunia per 12 November 2020, dapat disampaikan bahwa 63.39 persen terjadi karena memiliki penyakit penyerta (komordbid) dengan jenis komorbid tertinggi adalah diabetes mellitus dan penyakit jantung. Rata rata usia kasus meninggal dunia adalah di rentang 60-69 dan 50-59 tahun,” katanya. (Red)