Pasca Temuan Kasus Covid-19, Wyata Guna Bandung Perkuat Fasilitas Protokol Kesehatan 3M

JABARNEWS | BANDUNG – Pasca ditemukannya kasus positif Covid-19, BRSPDSN Wyata Guna Bandung terus memperkuat fasilitas protokol kesehatan dan memperketat penerapan 3M (memakai masker, memakai masker, dan menjaga jarak) sebagai upaya mencegah sebaran pandemi Covid-19.

Kepala Balai Wyata Guna Bandung, Sudarsono mengatakan, pihaknya terus mengontrol penggunaan masker dan fasilitas mencuci tangan diberbagai titik di Balai Wyata Guna Bandung serta memastikan agar tidak ada kerumunan.

“Kami menegaskan kembali ke rekan-rekan pegawai untuk memastikan protokol kesehatan (Prokes) terus dilakukan. Dalam berbagai kesempatan kami selalu mengingatkan bahwa kami sudah mengalami,” kata Sudarsono saat ditemui di Kantor Balai Wyata Guna Bandung, Senin (9/11/2020).

Baca Juga:  Mengenal Lebih Dekat Rini Valentina, Seorang Penulis Yang Mendunia

Tak hanya itu, Sudarsono menyebut akan terus memperhatikan keamanan sarana prasarana yang sudah tersedia dengan melakukan pengecekan seperti di pos keamanan mengecek suhu pengunjung serta kendaraan disemprot.

“Ini yang terus kami lalukan, dan tidak ada perbedaan yang sigfinikan antara sebelum dan sesudah beberapa orang terkena Covid-19. Yang harus ditumbuhkan adalah kesadaran setiap orang terhadap pandemi Covid-19. Jadi mari kita jaga agar sebaran Covid-19 tidak terus berjalan dan meluas,” ucapnya.

Baca Juga:  Ulama Garut Ngaji Islam Kultur Bareng  Dedi Mulyadi

Selain itu, lanjut Sudarsono, Wyata Guna juga merapkan dua shift kerja dan kehadiran di kantor 50 persen. Sedangkan, sambung dia, dalam proses aktivitas di kantor, pihaknya mengoptimalkan media daring.

“Kegiatan di kantor sesuai dengan Surat Edaran (SE) dari Sekretaris Jendral Kementerian Sosial (Sekjen Kemensos). Pekerjaan yang bisa dilakukan di rumah tidak dianjurkan ke kantor,” ujarnya.

Baca Juga:  Kasus Pembuangan Bayi Kembali Terjadi di Tasikmalaya, Dibungkus Sarung dan Plastik!

Terkait pelatihan vokasi, Sudarsono menjelaskan bahwa pelatihan tersebut harus dilakukan secara tatap muka demi mencapai target peningkatan. Kendati demikian, dia memastikan dalam pelaksanaan pelatihan vokasi akan selalu menerapkan protokol kesehatan.

“Disisi lain kegiatan vokasi tidak bisa dikerjakan di rumah. Tapi, kami memastikan prokes tetap dijalankan,” tutupnya. (Rnu)