Patung Lodaya Karya Maestro Nyoman Nuarta Jadi Simbol Toleransi dan Pluralisme di Kabupaten Kuningan

Peresmian Patung Lodaya karya Maestro Nyoman Nuarta dalam peringatan Milangkala Pupuha Pangeran Djatikusumah yang ke 93 tahun, Sabtu (15/10/2022). (Foto: Istimewa).

“Ketika ada kasus Ahmadiyah di Cigugur, Sunda Wiwitan tidak tinggal diam, sehingga ada saling solidaritas antar sesama. Budaya dapat menjadi pengikat keberagaman agama, budaya, bahasa, dan kepercayaan,” tuturnya.

Baca Juga:  Danu Ditempatkan di Tempat Khusus, Keluarganya Dijaga Ketat Polisi

Sementara itu, Aktivis Muda Ahmadiyah Usama Ahmad Rizal menjelaskan, bahwa heterogenitas Indonesia patut disyukuri karena mencerminkan kekayaan budaya bangsa.

“Keragaman itu harus harus dirawat agar menjadi kekuatan. Jika tidak, maka kekayaan tersebut akan berubah menjadi ancaman bagi bangsa,” kata Rizal.

Baca Juga:  Polisi Selidiki Penyebab Kebekaran Hutan di Gunung Ciremai

Menurut Rizal, DNA orang Indonesia memiliki budaya toleran. Karena itu, menurut dia, nilai-nilai toleransi harus tumbuh dalam masyarakat.

“Kabupaten Kuningan memiliki keragaman budaya dan agama. Oleh karena itu kita berharap, keragaman itu dikelola secara baik sehingga memunculkan sikap solidaritas yang bisa berdampak positif bagi masyarakat,” paparnya.

Baca Juga:  Kagum Toleransi di Kampung Bali, Ridwan Kamil: Semangat Kebhinekaan Harus Terus Hadir di Jawa Barat