Pelajar Dominasi Kasus Lakalantas di Purwakarta Tahun 2019

JABARNEWS | PURWAKARTA – Sepanjang Tahun 2019, ratusan kasus kecelakaan lalulintas (Lakalantas) terjadi di Kabupaten Purwakarta, kasus kecelakaan tersebut kebanyakan melibatkan kendaraan roda dua.

“Dari 358 kasus kecelakaan lalu lintas (laka lantas) yang terjadi di wilayah hukum (Wilkum) Polres Purwakarta sepanjang tahun 2019, 66 persen diantaranya melibatkan pengendara dibawah umur ataupun dikalangan pelajar,” ungkap Kapolres Purwakarta, AKBP Matrius, Belum lama ini.

Kapolres mengungkap 70 persen faktor penyebab lakalantas di Purwakarta akibat pengendara tidak tertib terhadap aturan lalu lintas yang ada.

Baca Juga:  KPK Tetapkan Walikota Bekasi Nonaktif Rahmat Effendi Jadi Tersangka Kasus Pencucian Uang

Meski demikian, lanjut Matrius, jumlah lakalantas di Purwakarta tahun 2019 lebih sedikit dibanding yang terjadi pada tahun 2018.

“Jumlah laka lantas di tahun 2018 ada 478 kasus, sementara pada tahun 2019 ada 358 kasus,” imbuhnya.

Namun penurunan jumlah kasus laka lantas tersebut tak berpengaruh terhadap jumlah atau angka korban jiwa. Pasalnya, jumlah meninggal dunia akibat laka lantas di wilkum Polres Purwakarta 2019 lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya.

Baca Juga:  Dua Santri yang Hanyut di Sungai Simonis Labura Belum Ditemukan

“Jumlah yang meninggal pada tahun 2018 yaitu 148 jiwa, sementara di tahun 2019 ada 154 korban jiwa,” ujarnya.

Dikatakan Kapolres, salah satu faktor penyebab naiknya angka korban jiwa dalam laka lantas di wilkum Polres Purwakarta pada tahun 2019 yakini peristiwa maut tabrakan beruntun yang terjadi di ruas Tol Cipularang yang mengakibatkan belasan orang meninggal dunia.

Baca Juga:  Setiawan Wangsaatmaja Beberkan Strategi Kembangkan Ekonomi Kreatif di Jabar, Begini Skemanya

Menurutnya, sepanjang 2019 terdapat 25 kecelakaan terjadi di ruas tol dengan mengakibatkan 26 orang meninggal, 9 luka berat dan 92 orang luka ringan.

“Di antara beberapa rentetan kecelakaan di Tol Cipularang yang mengakibatkan banyaknya korban jiwa, rata- rata terjadi akibat kecelakaan beruntun,” ungkapnya. (Gin)