Pelayanan PD Pasar Dinilai Pedagang Pasar Baru, Lambat

JABARNEWS | BANDUNG – Para pedagang Pasar Baru menolak keras jika pengelolaan pasar dipercayakan kepada PD Pasar.

Ketua Himpunan Pedagang Pasar Baru (HP2B) Iwan Suherman mengatakan pengelolaan pasar oleh PD Pasar notabene Pemkot Bandung belum ada yang terbukti berhasil.

“Pasar Andir acak-acakan, pasar Gedebage dua kali terbakar, kami tidak mau itu. Masa nyuruh maling masuk rumah. Selama ini kami tidak pernah dibina bahkan HP2B tidak dianggap sama sekali, tidak pernah diajak berdiskusi,” keluhnya kesal.

Pedagang pasar baru Sudirman Lawe (53) menyebut pelayanan PD Pasar lambat bahkan terkadang proses perkreditan yang diajukan oleh pedagang ke bank gagal karena terhambat surat rekomendasi dari PD Pasar yang lambat.

Baca Juga:  Target Pajak Hotel dan Restoran Pangandaran Tahun 2022 Capai Rp27 miliar, Bulan Februari Sudah 12,59 Persen

“Kadang kami ajukan kredit ke bank, oleh bank diurus dan meminta PD Pasar memberikan surat rekomendasi atau perpanjang Surat pemakaian tempat berjualan (SPTB) yang setiap tahun diperbaharui, eh ternyata prosesnya lama bisa setahun padahal kita butuh cepat akhirnya bank membatalkan pengajuan kami. Dan perlu diketahui HP2B ini meski sudah 15 tahun namun dianggap tidak ada,” cetus Sudirman yang sudah 36 tahun berjualan disana.

Baca Juga:  Minyak Goreng di Tasikmalaya Langka, Polisi Turun Tangan Siap Basmi Penimbun

Transaksi jual beli kios pun diakui Sudirman, sejak berita keinginan Pemkot Rp.100 miliar mencuat jadi tidak ada karena pembeli menjadi ragu khawatir tidak sanggup membayar service cash.

“Pokoknya pelayanan PD Pasar bikin kami khawatir. Lihat pasar lain mana ada yang sukses saat dipegang PD Pasar. Kalau APP selain sudah pengalaman juga kan dia sudah tahu mau kami apa,” tuturnya lagi.

Senada dengan Sudirman, Yenda (57) mengatakan pengelolaan oleh PT APP memang berakhir 30/12/2018. Nah sejak itu hingga 1 Januari 2024, ia berkeinginan agar Pasar Baru dikelola sendiri oleh HP2B.

Baca Juga:  Kukang Jawa Dilepasliarkan ke Habitatnya di Gunung Sawal Ciamis

“Kami sanggup dan optimis bisa kelola sendiri, karena hitungan kami realistis. Opsi kami kalau mentok banget kita ambil aja kelola sendiri atau boleh oleh pihak lain tapi tidak menaikkan service cash,” pintanya.

“Kita butuh pengelola yang berpengalaman mengleola dan menejej gedung. Tahu menenej, tahu teknologi dan bisa mengorganisir pedagangnya,” pungkasnya. (Vie)

Jabarnews | Berita Jawa Barat